Selasa, 03 Juli 2012

PENGHITUNGAN TAGIHAN LISTRIK



 
Untuk memberikan pemahaman kepada Pelanggan PLN terhadap mekanisme atau formula penghitungan tagihan listrik, berikut ini disampaikan formula perhitungannya berdasarkan TDL (Tarif Dasar Listrik) tahun 2004 sesuai Keputusan Presiden No. 104 tahun 2003 tanggal 31 Desember 2003.

TDL 2004 ini sama persis dengan TDL 2003 periode 1 Juli 2003 – 30 Sept 2003.



Komponen tagihan listrik terdiri dari :



1.      Biaya Beban (Abonemen), merupakan biaya yang besarnya berdasarkan golongan tarif (daya kontrak yang terpasang). Besar biaya ini tetap untuk suatu periode selama tidak ada perubahan Tarif Dasar Listrik (TDL).

Contoh Biaya Beban berdasarkan TDL 2004 :

- Golongan Tarif R1 450 VA(Rumah Tangga)                  Biaya Beban Rp 11.000,-

- Golongan Tarif R1 1300 VA(Rumah Tangga)                  Biaya Beban Rp 30.100,-

- Golongan Tarif B1 450 VA(Bisnis)                  Biaya Beban Rp 23.500,-

- Golongan Tarif B1 1300 VA(Bisnis)                  Biaya Beban Rp 28.200,-



2.      Biaya Pemakaian (kWh), merupakan biaya pemakaian energi listrik yang dihitung berdasarkan pemakaian selama periode tertentu dan dicatat melalui kWh meter. Besar biaya pemakaian ini bervariasi untuk setiap golongan tarif.

Contoh Biaya Pemakaian berdasarkan TDL 2004.

-         Golongan Tarif R1 450 VA(Rumah Tangga) dengan pemakaian 150 kWh :  

4    Blok 1 (20 kWh pertama)      = 20 kWh x Rp 169       = Rp   3.380,-

4    Blok 2 (40 kWh berikutnya)      = 40 kWh x Rp 360       = Rp 14.400,-

4    Blok 3 (diatas 60 kWh)      = 90 kWh x Rp 495       = Rp  44.550,-

4     Jumlah       = 150 kWh      = Rp  62.330



3.      Biaya Kelebihan Pemakaian KVArh (biasanya dikonsumsi oleh non rumah tangga), merupakan biaya yang dikenakan kepada pelanggan dengan golongan tarif S-3, B-3, I2-, I-3, I-4, P-2 T dan C. Biaya ini dikenakan jika pemakaian KVArh dalam 1 bulan melebihi 62% dari jumlah kWh yang dikonsumsi sehingga faktor daya (Cos F - Cossinus Phi) ) rata-rata kurang dari 0,85.

Tabel Biaya Kelebihan Pemakaian :

- Golongan Tarif S-3 (Sosial)                  Rp 529 / KVArh

- Golongan Tarif B-3 (Bisnis)                  Rp 616 / KVArh



4.      Biaya Pemakaian Trafo (biasanya dikonsumsi oleh non rumah tangga), merupakan biaya yang dikenakan kepada pelanggan yang mendapat pasokan listrik dengan menggunakan trafo milik PLN.



5.      Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU), merupakan biaya untuk penerangan jalan umum. Biaya ini dipungut oleh Pemerintah Daerah (melalui PLN) dan masuk ke kas Pemda. Pajak PJU bervariasi pada setiap provinsi antara 3% sampai 10%. Untuk DKI Jakarta besar pajak sebesar 3%.



6.      Biaya Materei, merupakan biaya untuk kelengkapan administrasi yang besarnya sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Rp 3.000 untuk besar tagihan antara Rp 250.000 sampai Rp 1 Juta, sedangkan Rp 6.000,- untuk tagihan lebih besar dari Rp 1 Juta.



7.      Pajak Pertambahan Nilai (PPN), merupakan biaya sebesar Rp 10% dari jumlah tagihan yang dikenakan kepada konsumen dengan golongan tarif R-3.



Jumlah dari seluruh komponen biaya merupakan total tagihan rekening listrik yang
dikenakan kepada konsumen.

Contoh pemakaian listrik rumah tangga sedang Rumah Tangga Dalam Menghemat Pemakaian Energi Listrik
 
Daya listrik: 900 VA
1 Seterika 350 watt, 2 jam/hari 0,70 kWh/hari
1 Pompa air 150 watt, 3 jam/hari 0,45 kWh/hari
1 Kulkas sedang 100 watt, 6 jam/hari : 0,60 kWh/hari
1 TV 20" 110 watt, 6 jam/hari 0,66 kWh/hari
1 Rice cooker 300 watt, 2 jam/hari: 0,60 kWh/hari
6 Lampu hemat energi 20 watt, 6 jam/hari: 0,72 kWh/hari
4 Lampu hemat energi 10 watt, 6 jam/hari 0,24 kWh/hari
Jumlah kebutuhan listrik perhari 3,91 kWh
Jumlah Kebutuhan listrik per bulan 3,91 kWh x 30 = 117,30 kWh

Semoga bermanfaat

1 komentar: