Senin, 02 Juli 2012

Biografi Einstein

MUNGKIN lebih banyak orang yang setuju dan bilang bahwa Albert Einstein dianugerahi otak yang "lebih besar" alias jenius dari sononya. Mungkin ya, mungkin tidak, tapi Einstein sendiri tidak setuju. Ia mengaku tidak diwarisi sesuatu yang spesial, semuanya merupakan buah dari rasa keingintahuannya yang kuat. "I have no specialgift," tutur Einstein, "I am only passionately curious".
Einstein lahir pada tanggal 14 Maret 1879 di Ulm, sebuah kota kecil sebelah selatan Jerman. Orang tuanya, Herman dan Pauline, adalah orang Yahudi. Ayahnya adalah tukang listrik yang menyukai penyelidikan kelistrikan dan ia tidak sukses dalam menjalankan usahanya.
Setelah Albert lahir, keluarganya pindah ke Munich. Masa kecil Einstein sangat kesepian dan sakit-sakitan. Ia selalu bermain sendirian di halaman rumah dan tumpukan kayu.
Carl Seelig, salah seorang penulis biografi Einstein menuturkan bahwa kejeniusannya di bidang sains diwarisi dari ayahnya, sedang pada musik diwarisi dari ibunya. Namun pada bagian yang lain, ketika usia lima belas tahun, Einstein memutuskan keluar dari sekolah menengah atas dan bergabung bersama keluarganya ke Milan.
Meskipun baru sebentar tinggal di Milan dan masuk sekolah, ia segera mendapat cemooh dari kepala sekolahnya. Einstein kemudian dikeluarkan dari sekolah. Selama tinggal di Italia, Einstein hidup bebas tidak ada yang membimbingnya.
Keadaan ini mendorong Einstein berjalan-jalan mengitari Italia. Ia datangi museum, galeri seni dan menghadiri konser dan ceramah umum. Ia banyak menghabiskan waktunya untuk membaca buku.
Dari buku-buku yang dijelajahinya itu, ia merasakan adanya cita rasa ilmu dan pengetahuan. Namun kesempatan itu tidak berlangsung lama. Ayahnya segera menjalankan bisnis kelistrikkannya dan mengingatkan Einstein untuk melupakan filsafat yang nonsense dan segeralah terjun ke dunia praktis untuk kemandiriannya.
Einstein yang lebih suka merenung dan berimajinasi, tidak bisa membayangkan bekerja di bawah tekanan dengan rutinitas kantor. Ia hanya bernafsu untuk memecahkan apa yang belum terpecahkan dari teka-teki misterius alam.
Albert pada akhirnya memutuskan untuk belajar di universitas, tapi karena ia tidak menyelesaikan belajarnya di SMA, ia tidak memenuhi syarat untuk masuk ke universitas manapun. Akhirnya Einstein meneruskan pelajarannya di Aargau Cantonal School di Aarau, Swiss. Setelah mendapatkan ijazah barulah ia meneruskan ke universitas.
Jejak langkah Einstein menjadi ilmuwan mulai dirintis pada tahun 1901, dengan memublikasikan paper ilmiahnya yang pertama, "Conclusion drawn from the phenomena of capilarity" di Munich. Pada tahun yang sama ia juga telah mengawali penelitian mengenai gas, yang kemudian ia jadikan bahan disertasi doktornya di Universitas Zurich.
Awal prestasi yang gemilang terjadi di tahun 1905, sebuah tahun yang dianggap sebagai tahun keajaiban. Mengingat pada tahun itu, Einstein yang baru berusia 26 tahun berhasil mengubah wajah fisika melalui lima paper ilmiahnya yang dipublikasikan dalam satu tahun.
Di tahun-tahun berikutnya, Einstein tidak hanya menjadi ilmuwan tersohor, tetapi juga sangat diidolakan oleh berbagai media. Publikasi yang paling spektakuler adalah headline "The London Time", pada tanggal 7 November 1919 dengan judul "Revolution in science - New theory of the universe".
Menanggapi popularitasnya itu Einstein dengan rendah hati mengatakan, "When I was young, all I wanted and expected from life was to sit quietly in some corner doing my work without the public paying attention to me. And now see what has become of me?"
Einstein menjadi penting dan populer di dunia dengan menemukan teori relativitas. Tetapi, ia harus lebih dahulu menemukan kemandirian melalui ketekunan, kesungguhan dan menjalani proses pencarian yang panjang. "If you want to live a happy life, tie it to goal, not to people or things," katanya.
Ketekunan, kesungguhan untuk menjalani proses pencarian, terutama memahami alam menurut Einstein menjadi kunci, karena rahasia alam hanya bisa dipahami dengan cara itu. "Nature conceals her secret because she is sublime, not because she is trickster," katanya.***
Sumber : Pikiran Rakyat (8 Maret 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar